Selasa, 03 Juli 2012

Merk Indonesia Yang Selama Ini Dikira Merk Luar Negeri

Selama ini banyak lho yang mengira merk-merk ini berasal dari luar negeri . Ternyata banyak juga kan produk-produk lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan produk luar?!
Daripada beli produk luar yang ternyata malah aspal alias bajakan mending beli produk lokal aja dech! Lagipula bukankah ini juga berarti mendukung industri dalam negeri yang otomatisi juga mendukung kemajuan negeri sendiri?!

 Maspion
Iklan Maspion terkenal dengan ungkapan”Cintai produk-produk Indonesia!”. Maspion memang perusahaan
lokal yang terkenal dengan produk alat-alat elektronik keperluan rumah tangga mulai dari setrika, blender, kipas angin sampai AC. Perusahaan yang berpusat di Surabaya ini memulai bisnisnya dari tahun 1960-an loh gan: dengan menghasilkan alat2 rumah tangga. 

Polygon
Pasti agan kenal dengan merek sepeda yang satu ini. Mulai dari sepeda gunung, sepeda mini, sepeda BMX, sampai sepeda lipat bisa dibuat oleh pabrik sepeda yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur ini. Soal kualitas, agan jangan mergukan. Banyak pengguna biasa sampai komunitas penggemar sepeda memakai produk lokal ini. Ane juga pake sepeda ini loh gan harga sepedanya ada yang sampai 10 juta–an waw 

Polytron
Mungkin saja di rumah kita punya tv, radio tape atau alat elektronik lain bermerk Polytron. Ini ternyata produk Indonesia looh gan! Pengalaman bikin elektronik, perusahaan ini ahlinya!. Perusahaan yang punya pabrik di kudus dan Semarang ini bisa dibilang sudah jaminan deh! Soalnya sudah sejak tahun 1970-an membuat televisi, dengan kualitas yang ga kalah sama luar negeri 

Byon
Perkembangan teknologi ternyata nggak membuat bangsa kita jadi penonton. Byon ikutan hadir meramaikan tren komputer notebook. Dengan harga jual yang lebih murah, Byon bukan produk asal-asalan. Melainkan punya konsep yang cukup uni, yaitu komputer notebook yang bisadi-upgrade seperti komputer desktop. Kehadiran Byon mebuktikan bangsa kita juga mampu membuat produk berteknologi tinggi 

Lea
Walaupun merknya berbau Amerika, tapi sebenernya ini produk Indonesia loh gan! Soal model dan kualitas, pasti sering kita lihat sendiri kalau Lea ga pernah minder berdiri sejajar dengan jenas merk2 lokal di mall manapun. Walaupun tampilannya seperti produk impor 

Tomkins
Mulai dari sepatu olahraga, sepatu bola, sampai sepatu futsal, tersedia dalam merk ini. Soal ukuran, dari dewasa sampao anak2 tersedia. Agan tidak usah bingung kesannya namanya bule banget. Padahal sepatu Tomkins memang produk lokal gan 

Bodypack dan Eiger
Kedua merk ini bernaung dalam satu induk perusahaan yang berpusat di Bandung. Kedua merk ini dikenal dengan produk tasnya. Bedanya Bodypack sekarang memfokuskan diri pada produk2 tas laptop dan tas gadget, sedangkan Euger setia pada produk2 berbau kegiatan berbau alam bebas. Kualitas Eiger memang sudah dikenal luas dikalangan penggiat alam bebas. 

J.CO Donuts and Coffe 
Tahun 2005, outlet pertama J.CO donuts ane coffe dibuka di Supermall Karawaci. Sejak itu J.CO terus mengembangkan sayap di berbagai mall diIndonesia. Dengan mengandalkan racikan donat dan kopi berkualitas internasional, perusahaan lokal dengan rasa internasional ini terus berkembang. J.CO bahkan ada di Malaisya dan Singapura. Perusahaan ini dimili oleh Johhny Andrean 

CFC
Restoran ayam goreng ini namanya Amerika banget gan. Padahal ini perusahaan lokal. California Fried Chicken pertama kali didirikan oleh Pioneerdo Gourment International Tbk, 13 Desember 1983, dengan nama California Pioneer Chicken. Tahun 1988 mengganti nama menjadi yang sekarang ini. Soal rasanya, nggak kalah kok gan dari restoran ayam asal Amerika 

Hoka Hoka Bento
Hoka Hoka Bento merupakan restoran yang menyajikan makanan Jepang. pertama kali didirikan dibawah naungan PT Eka Bogainti. Dengan restoran pertama berlokasi di Kebun Kacang, Jakarta. Walaupun kelihatan seperti produk luar negeri, tapi ternyata Hoka Hoka Bento produk lokal loh gan! Kualitas makannya ga kalah sama makanan Jepang yang asli. 

Liberty dan Sejarahnya Ketika Dibangun

Ketika seorang politikus Perancis mengatakan bahwa monumen harus ditingkatkan untuk menghormati kemerdekaan Amerika di sebuah pesta makan malam pada tahun 1865 dia mungkin tidak membayangkan bahwa hasilnya akan menjadi ikon kebebasan internasional.
Édouard René de Laboulaye adalah seorang pendukung gigih Persekutuan dalam Perang Saudara Amerika dan sangat senang ketika mereka menang atas Konfederasi pada tahun 1865 yang menandai akhir dari perbudakan.
Selama percakapan di rumahnya di Versailles Laboulaye terdengar percakapan: "Jika monumen harus dibangun di Amerika Serikat, sebagai peringatan kemerdekaan mereka, saya harus pikir itu wajar saja jika dibangun dengan usaha bersama-karya umum kedua negara kita. "
Dia menujukan komentar tersebut sebagai proposal tapi tetap sebagai tamu dan pematung Frédéric Bartholdi yang setuju bahwa proyek semacam itu akan menjadi usaha bersama yang sesuai untuk Prancis dan Amerika untuk melakukannya bersama-sama.
Bartholdi mengatur perancangan Patung Liberty - sebuah patung neoklasik dari dewa kebebasan Romawi - tetapi karena situasi politik yang bermasalah dalam pekerjaan Perancis pekerjaab tidak dimulai sampai 1870-an.
Pematung itu sudah mulai mengerjakan kepala patung itu dan bantalan lengan obor ketika pada tanggal 3 Maret 1877, Presiden Grant akhirnya menandatangani resolusi bersama yang resmi Presiden untuk menerima patung ketika disajikan oleh Perancis.

 Resolusi tersebut menyatakan bahwa Perancis akan memberikan patung dan Amerika menyediakan tumpuannya. Lokasi untuk patung itu dipastikan Bedloe s Island (kemudian Liberty Island) di luar Manhattan.
Setelah mendapat konfirmasi dari Amerika Bartholdi kembali ke Paris dan menyelesaikan kepala yang dipamerkan di Paris World Fair pada tahun berikutnya.
Pada tahun 1885 ia akhirnya dibongkar dan dikirim ke New York dan upacara pengabdian diadakan pada sore hari 28 Oktober 1886 di mana kerja keras Bartholdi dirayakan dengan parade ditonton oleh ratusan ribu orang Amerika.

Patung ini telah menjadi simbol penting dari kebebasan dan kemerdekaan untuk Amerika dan sekutunya sejak itu.
Foto-foto ini luar biasa, saat ini dipamerkan di Perpustakaan Umum New York, dokumen konstruksi patung itu selama bertahun-tahun di Paris antara 1877 dan 1885.